Pada tanggal 4-5 Maret 2024, SMAN 1 Padalarang melaksanakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang bertempat di Gedung C kampus SMAN 1 Padalarang. Kegiatan ini dibuka secara langsung melalui prosesi gunting pita oleh Bapak Ujang Saepudin S.Pd, selaku wakasek kurikulum. Kegiatan gelar karya denagan tema “Rumawat” ( Rawat Lingkungan Melalui Aksi dan Wadah Teatrikal) ini dihadiri oleh para wakasek lainnya, koordinator projek, fasilitator yang sekaligus berperan sebagai pembimbing projek, dan siswa-siswi SMAN 1 Padalarang.
Tema Projek Bhineka Tunggal Ika ini mengangkat tentang moderasi keberagaman yang ada di Indonesia dalam memecahkan masalah lingkungan. Permasalahan lingkungan yang ada di Indoneia tentu saja menjadi tangung jawab bersama dimana hal tersebut harus pula diselesaikan bersama walau kita berbeda- beda. Tujuan projek ini adalah untuk mengekplorasi ide ide yang dimiliki oleh siswa dalam menangapi keberagaman dilingkungannya serta pemecahan masalahnya.
Pada kegiatan awal, siswa diajak untuk mengenali dan memahami keberagaman agama yang ada di Indonesia dimulai dari Agama,Ras,Suku,Budaya, Bahasa kebiasaan-kebiasaandi lingkungannya. Setelah mengenali dan memahami keberagaman yang ada di Indonesia, siswa diajakuntuk mengenal keberagaman pada di lingkungan sekolahnya, kebiasaan dalam budaya dilingkungannya yang dilakukanoleh temannya sepertikebiasaan dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Setelah mengetahui keberagaman dalam pengolahan lingkungan sekolah, siswa diajak untuk memahami jaminan beragama di Indonesia dalam hak dan kewajiban negara yang telah diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Siswa kemudian menuliskan pemahamannya tentang jaminan beragama di indonesia, peran, dan kontribusinya dalam lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar dalam lingkup keagamaan dalam bentuk esai.

Tahap selanjutnya yaitu tahap kontekstualisasi. Sebelum masuk pada tahap kedua siswa diajak untuk melihat permasalahan dilingkungan masyarakat yang memiliki keberagaman di berbagai daerah. Tahap kontekstualisasi ini bertujuan agar siswa memahami dan menghargai perasaan dan sudut pandang orang atau kelompok lain, serta mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama kemudian memberikan alternatif Solusi untuk menjembatani perbedaan dengan mengutamakan kemanusiaan. Setelah siswa mengethui studi kasus, projek selanjutnya adalah siswa mencari solusi untuk pemecahan masalah tersebut, lalu siswa membuat naskah drama mengeni studi kasus yang telah dipecahkan bersama dengan soslusinya, siswa dalam pengerjannya dapat berkonsultasi dengan tatanan masyarakat atau guru terkait soslusi efektif dalam studi kasusnya. Selama proses P5 siswa akan mengunakan akan diunggah pada media sosial untuk menunjukkan awareness pada masyarakat luas tentang pentingnya menjembatani perbedaan dan mengutamakan kemanusiaan.
Setelah tahap kontekstualisasi, siswa melakukan kegiatan pra siding, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Sidang P5 yang diuji langsung oleh Fasilitator yang dirotasi antari satu kelas dengan kelas lainnya. Dimensi yang dinilai yang dinilai pada tahap siding ini yaitu dimensi gotong rong, bernalar ktis dan kratif.
Tahap terakhir dalam kegiatan P5 ini yaitu tahap aksi. Pada tahap ini siswa diminta menyiapkan sebuah drama yang membahas bagaimana keberagaman di Indonesia dengan pemecahan kasus – kasus di Indonesia berserta solusinya. Dalam naskah yang di tulis siswa untuk didramakan harus ter;lihat jelas bagaimana pemuda dapat memeberikan soslusi untuk kemajuan Indonesia ditengan keberagaman. Drama ini di tampilkan di awal maret tepatnya tanggal 4-5 Maret dan disaksiskan oleh komunitas sekolah. Untuk meleburkan prasangka-prasangka buruk, siswa diajak untuk membuat sebuah karya seni dalam kegiatankanvas persatuan yang menggambarkan hasil analisis berbagaiprasangka baik yang harus ditumbuhkan dalam keberagaman di masyarakat, kesamaan atau nilai positif suatu perbedaan di Indonesia, berbagaibudaya sebagai kekayaan perbedaan yang harus di ekspos,menggambarkan harmonisasi masyarakat Indonesia dalam berbagaikeberagaman.
Semua hasil siswa dari awal projek akan dipamerkan dalam aksi akhir yaitu pagelaran dengan tema ‘Rumawat”. Ini merupakan bentuk kampanye perdamaian dalam menciptakan lingkungan yang sehat agar siswa dapat merasakan kebhinekaan siswa di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya terhadap orang lain yang didapatkan dari serangkaian pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasil. Hasilnya diharapkan dapat menunjukkan hasil dan refleksi dari serangkaian pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam tema Bhinneka Tunggal Ika.
Editor : Humas SAVAL