doksaval Rombongan keluarga besar SMA N 1 Padalarang mengadakan studi banding ke SMA N 1 Kalasan, Sleman, Yogyakarta pada Jumat, 24 Oktober. Studi banding ini bertujuan untuk menimba ilmu tentang kiat-kiat Keadiwiyataan SMA N 1 Kalasan yang telah menjadi Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional 2018. Rombongan tiba di kampus hijau, rimbun, dan sejuk sekira pukul 08.00, disambut oleh Kepala SMA N 1 Kalasan, Basuki Jaka Purnama, para guru, dan tarian Adiwiyata yang dipersembahkan oleh para siswa kelas 11. Sambutan meriah menyemarakkan kedatangan rombongan sekolah yang berjuluk SAVAL ini.
doksaval Dalam sambutannya, Basuki menyampaikan bahwa sekolah yang dipimpinnya baru sekali beroleh gelar tersebut untuk tingkat nasional. “Program Pemerintah (Adiwiyata) ini bukanlah sebuah lomba, namun untuk menciptakan sekolah yang berbudaya dan berwawasan lingkungan yang berlaku untuk seluruh warga sekolah. Semuanya bahu-membahu menjaga keasrian, kebersihan, kerapian, kesejukan, dan keasrian sekolah ini. Lalu, tujuan awal mengikuti program Adiwiyata ini pun bukanlah untuk mendapatkan hadiah atau pun pujian, namun sebagai ajang pembiasaan para warga sekolah untuk selalu hidup bersih, sehat, rapi, dan disiplin menjaga lingkungan sekolah dari berbagai macam sampah. Kalau sudah terbiasa dengan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, rapi, dan disiplin, tentu saja diharapkan akan terbentuk karakter warga sekolah yang natural dalam hal menjaga lingkungan sekolah ini. Jadi, tak ada hadiah untuk program ini. Oleh karena itu, saya bersama seluruh warga sekolah bertekad akan melanjutkan program Sekolah Adiwiyata ini hingga ke jenjang Sekolah Adiwiyata Mandiri 2021,” jelas Basuki. Sementara itu, Kepala SMA N 1 Padalarang, Engkus Kusnadi, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa akan banyak kelebihan, kebaikan dalam hal ini prestasi SMA N 1 Kalasan, yang patut dicontoh untuk mewujudkan SAVAL sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat selanjutnya. “Saat ini, SMA N 1 Padalarang baru mendapat gelar sebagai Sekolah Rintisan Adiwiyata 2019. Gelar ini disematkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat setelah mengikuti seleksi awal menuju Sekolah Adiwiyata,” ujar Engkus memungkasi sambutannya. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi yang disampaikan oleh Basuki tentang cinta sekolah dan lingkungan yang selama ini telah dijalankan di sekolah Adiwiyata ini. Dalam presentasinya, Basuki menyampaikan, sekolah yang dipimpinnya ini memiliki visi “Berakhlak mulia, berprestasi tinggi, tangguh dalam kompetensi, berwawasan lingkungan dengan berlandaskan budaya nasional dan kearifan lokal.” Selain visi tersebut, misi sekolah butir kedua yang berbunyi “Melaksanakan kurikulum berwawasan lingkungan dengan berlandaskan budaya nasional dan kearifan lokal” serta tujuan sekolah yang berupa “Terwujudnya sekolah yang berwawasan lingkungan dan ramah anak dengan berlandaskan budaya nasional dan kearifan lokal melalui pembelajaran” menjadi landasan bagi Kalasan untuk maju dalam Program Sekolah Adiwiyata ini. Juga, sekolah ini sudah menetapkan sebagai sekolah yang berbasis budaya,” ujar Basuki mengawali presentasinya.
bank sampah kalasan/dokpri Lebih lanjut beliau menyampaikan tentang tujuan program Adiwiyata, prinsip-prinsipnya, implementasinya, dan beberapa Kelompok Kerja (Pokja) di antaranya Ekstrakuriler dan Hasil Karya (Kemah Pramuka, Koala = Komunitas Alam, Studi Lingkungan, Koleksi Hasil Karya Siswa (batik tulis, reuse bahan sampah, lukis, fotografi, dan video), Dokumentasi dan Informasi, Tanaman (Greenhouse, TOGA = Tanaman Obat Keluarga, taman sekolah, tanaman organik, komposter, dan biopori), Kebersihan Lingkungan dan UKS (di antaranya kunjungan dokter 2 kali seminggu), Energi, Air, dan Udara (di antaranya menggalakkan program STOP ENGINE), Kemitraan (pendampingan BLH Kab. Sleman, DLH DI Yogyakarta, BUMDES, LSM SHIND YOGYA, sekolah lain sebagai sekolah binaan), dan Kantin Sekolah. Adapun capaian akhir program Adiwiyata SMA N 1 Kalasan ini adalah menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya, serta pengajaran yang berbasis lingkungan dan kesadaran warga sekolah akan pentingnya lingkungan yang sehat, bersih, sejuk, dan asri. Selesai presentasi, Basuki mempersilakan seluruh warga SMA N 1 Padalarang untuk berkeliling mengunjugi Pokja-pokja tersebut.
doksaval Banyak ilmu yang bisa dijadikan rujukan atau contoh dari sekolah yang hijau dan rindang oleh pepohonan ini. Seperti studi lingkungan yang berupa membersihkan sampah di tepi Gunung Kidul, Greenhouse, siaran di sebuah radio kebanggaan masyarakat Yogya “SMART FM”, kunjungan dokter dua kali seminggu, dan menggalakkan program STOP ENGINE yang berupa mematikan mesin kendaraan bermotor begitu tiba di gerbang sekolah, hingga sekolah bebas polusi dari bahan bakar minyak serta bebas suara-suara bising dari knalpot kedua jenis kendaraan tersebut. Wallahualam bissawab Jumat, 24 Oktober, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
